REVIEW
MENINGKATKAN PARTISIPASI MAHASISWA
DALAM
PERKULIAHAN EKONOMI KOPERASI MELALUI PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PERKULIAHAN EKONOMI KOPERASI MELALUI PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Oleh
Y.M.V. Mudayen dan P.A.
Rubiyanto
METODE PENGEMBANGAN
NAMA : TATY HARLINI MANURUNG
NPM : 28211269
METODE PENGEMBANGAN
1. Jenis
Penelitian
Rancangan pengembangan
penclitian ini menggunakan rancangan pengembangan penclitian untuk peningkatan
Icualitas pembelajaran (research for instructional improvement) yang
dilaksanakan dengan jenis penelitlan tindakan kelas (classroom action
research). Penelitian ini berlangsung dengan dua siklus. Setiap sMiis metalul
tahap: pereneanakan- -tindakan--observasi—refleksi.
2.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian pengembangan ini
dilakukan di Program Studi Pendidikan Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma, tahun ajaran 2007/2008.
Penelitian dilaksanakan
pada bulan April sampai dengan Nopember 2007.
Pelaksanaan tindakan
dilaksanakan bulan Jul] sampai Oktober 2007.1) 2)
3.
Subjek dan Objek Penelitian
Dala-tnpenclitianpengenibaiiganiniyangmeiijadisubjckpenelitianpengembangati
adalah down Pendidikan Ekonorn], Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pengampu
Mata Kuliah Ekonomi Koperasi dengan jumlah subjek yang terlibat sebanyak 1
orang, Objek penclitian pengembangan ini adalah partisipasi mahasiswa
Pendidikan Ekonomi yang mengikuti Mata Kuliah Ekonomi Koperasi tahun 2007.
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penclitian ini.sebariyak 32 orang.
4. Prosedur
Penelitian
Prosedur penclitian dibagi
daiam dua rencana tindakan yaitu rencana tindakan siklus 1 dan rencana tindakan
siklus 2 yang terdiri dari kegiatan perencainaaD-observasirefleks'. Untuk
Siklus 1, penerapan pcndekatan CTL menggunakan metode kerja kelompok berupa
pembuatan media mind map dan diskusi kasus dalam kelompok. Sedangkan untuk
siklus 2, penerapan pendckatan CTL menggunakan metode kerja kelompok berupa
pembuatan media mind map dan diskusi kasus dalam kelompok ditambah dengan
presentasi hasil survey ke koperasi tertentu.
Tabel 1. Indikator
Keberhasilan Siklus 1 dan siklus 2
Aspek
|
Pencapaian
Siklus 1
|
Pencapaian
Siklus 2
|
Keaktifan mahasiswa mengajukan pertanyaan
dengan inisiatif sendiri
|
10%
|
15%
|
Ketepatan waktu melakukan eksplorasi
(membuat mind map, mengerj akan kasus)
|
40%
|
50%
|
Interaksi antar mahasiswa dalam kerja kelompok
|
20%
|
40%
|
Kemampuan mahasiswa membuat mind map dan hubungan
antar konsep
|
50%
|
70%
|
Ketepatan dalam menjelaskan mind map dan menghubungkan antar konsep 65% 80%
hubungan antar konsep.
|
65%
|
80%
|
Kemauan dan keberanian menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh dosen dengan inisiatif sendiri
10% 15% yang diajukan oleh dosen dengan inisiatif sendiri
|
10%
|
15%
|
5. Instrumen
Penelitian
Instrumen yang digunakan
dalam penclitian ini meliputi: lembar observasi, lembar penilaian studi kasus,
lembar penilaian mind map, dan catatan dosen. Instrumen observasi disusun
berdasarkan komponen dasar pembelajaran yang menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning dengan metode kerja kelompok yang memberi penekanan pada
mind map, case study dan metode, survey Berta tes prestasi belajar digunakan
untuk mengetahui kualitas basil belajar.
6. Analisis
Data
Untuk menganalisis data
digunakan analisis deskriptif dan persentase. Analisis data didasarkan pada
basil observasi, basil pembuatan media mind map, basil diskusi dan presentasi
basil survey untuk mengetahui tingkat partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
·
Hasil Observasi Pra Implementasi Tindakan
Siklus 1
Hasil observasi tentang
partisipasi mahasiswa pro Implementasi tindakan Siklus 1 dapat diamati pada
Label sebagai bcrikut:
Tabel 2. Hasil Observasi
partisipasi Mahasiswa
Pra Implementasi Tindakan Siklus Satu
Pra Implementasi Tindakan Siklus Satu
Aspek
|
Frekuensi
|
Waktu
|
Pencapaian
Pra
imlementasi
Siklus 1
|
Keaktifan mahasiswa mengajukan pertanyaan dengan
inisiatif sendiri
|
1
|
100 mt
|
3,125%
|
Ketepatan waktu melakukan eksplorasi (membuat mind
map; mengerjakan kasus)
|
0
|
0 mt
|
0%
|
Interaksi antar mahasiswa dalam kerja kelompok
|
0
|
0 mt
|
0%
|
Kemampuan mahasiswa membuat mind map dan hubungan
antar konsep
|
0
|
0 mt
|
0%
|
Ketepatan dalam menjelaskan mind map dan hubungan
antar konsep
|
0
|
0 mt
|
0%
|
Kemauan dan keberanian menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh dosen dengan inisiatif
sendiri
|
I
|
100 mt
|
3,125%
|
Hasil observasi pra
implementasi tindakan siklus I menunjukkan bahwa semua aspek yang diamati
secara khusus dalam penelitian ini masili jauh di bawah target yang ditetapkan.
Ditinjau dari aspek keaktifan mahasiswa mengajukan pertanyaan dengan inisiatif
sendiri, hanya 1 (3,125%) orang mahasiswa yang aktif mengajukan pertanyaan. Hal
ini terjadi karena dosen terlatu banyak
memberikan penjelasan dan para mahasiswa sibuk mencatat penjelasan
dosen. Akibatnya, hanya mahasiswa yang punya inisiatif tinggi yang mengajukan
pertanyaan dengan inisiatif sendiri.
Di sisi lain, hanya 1 orang
(3,125%) mahasiswa yang memiliki kemauan dan keberanianmenj'awab pertanyaan
yang diajukan oleh dosen dengan inisiatif sendiri. Mahasiswa tersebut memiliki
kemauan dan keberanian mengajukan pertanyaan dengan inisiatif sendiri karena
mahasiswa tersebut memiliki kemauan besar untak maju, bukan karena efektivitas
metode pembelajaran yang diterapkan dosen.
Hasil Pengembangan dan Pembabasan Siklus 1
Penerapan pendekatan (CTL) pada siklus 1 menggunakan metode kerja kelompok dengan kegiatan
pernbuatan mind map dan studi kasus dapat diamati pada tabel berikut ini:
Tabel 3. Hasil Penerapan CTI,
pada Siklus 1
Aspek
|
Frekuensi
|
Waktu
|
Pencapalan
implementasi
Siklus 1
|
Keterangan
|
Keaktifan mahasiswa
|
|
|
15,63%
|
Sudah
|
mengajukan pertanyaan
dengan inisiatif sendiri
|
5 orang
|
100 mt
|
(5/32x 100%
|
tercapai
(melebihi
target
minimal
|
|
|
|
|
10%)
|
Ketepatan waktu melakukan
|
|
|
25%
|
Belum
|
eksplorasi (membuat mind
|
2
|
45 mt
|
(2/8x 100%)
|
tercapai
|
map, mengerjakan kasus)
|
kelompok
|
|
|
(kurang
dari target
minimal
|
|
|
|
|
40%)
|
Interaksi antar mahasiswa
|
|
|
46,875%
|
Sudah
|
dalam kerja kelompok
|
15 orang
|
45 mt
|
(=15/32x100)
|
tercapai
|
|
|
|
|
(mclebihi
target
minimal 20%
|
Kemampuan mahasiswa,
membuat mind map clan
|
2
|
45 mt
|
25%
(=2/8x 100'Yo)
|
Belum
tercapai
|
hubungan antar konsep
|
kelompok
|
|
|
(kurang
dari target
minimal
|
|
|
|
|
50%)
|
Ketepatan dalam
|
|
|
50%
|
Belum
|
menjelaskan mind map dan
|
2
|
40 mt
|
(=2/4x 100%)
|
tercapai
|
hubungan antar konsep
|
kelompok
|
|
|
(kurang
dari target
minimal
|
|
|
|
|
65%)
|
Kemauan dan keberanian
|
|
|
6,25%
|
Belum
|
menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh dosen dengan
inisiatif sendiri
|
2 orang
|
100 mt
|
(=2/32x 100%)
|
tercapai
(kuranc,
dari target
minimal
|
|
|
|
|
10%)
|
Penerapan CTL pada siklus 1
menunjukkan bahwa aspek keaktifan mahasiswa mengajukan pertanyaan dengan
inisiatif sendiri sudah tercapai. Pada saat kelompok tertentu melakukan
presentasi mind map dan pembahasan kasus tentang Ideologi Koperasi dan. Riwayat
Timbulnya Koperasi di Luar Negeri, terjadi tanya jawab dan diskusi yanc,
menarik. Hal ini teijadi karena, para mahasiswa tersebut tidak sependapat
dengan jawaban kelompok presentasi tentang pemecahan kasus dari kelompok
penyaji.
Hasil penerapan dalam siklus 1 juga menunjukkan bahwa
target ketepatan waktu melakukan ekplorasi (membuat mind inap dan mengedakan
kasus) minimal 40% belum tercapai. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini
terjadi. Pertama, pembuatan media mind map masih asing bagi para mahasiswa.
Kedua, togas yang diberikan kepada para mahasiswa terlalu banyak, dalam waktu
hanya 45 menit. Akibatnya, pembahasan kasus kurang mendalam.
Ditinjau dari aspek interaksi
mahasiswa dalam kerja kelompok, ada 15 orang (46,875%) melakukan interaksi
secara intensif dalam kelompok. Hal ini melebihi target minimal yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 20%. Para merasa senang melaksanakan pembelajaran
dengan metode n2indinap dan diskusi kasus karena mereka bisa berproses dalam
kelompok. Mahasiswa mendapat banyak kesempatan mengemukakan pendapat,
menuangkan gagasan, mempertahankan pendapat dengan argumen rasional dan
melaksanakan tanya jawab.
Untuk aspek kemampuan
mahasiswa membuat mind map dan hubungan antar konsep, ada 2 kelompok (25%) dari
total 8 kelompok diskusi yang dapat membuat mind map dan hubungan antar konsep
secara tepat. Fakta tersebut kurang dari target yang telah ditetapkan sebesar
50%. Hal ini disebabkan olch minimnya pengalaman para mahasiswa membuat mind
map dan hubungan antar konsep. Mereka terbiasa menjadi pendengar saat dosen
menjelaskan di kelas.
Untuk ketepatan menjelaskan mind inap dan hubungan
antar konsep, hanya 2 kelompok (50%) dari total 4 kelompok yang ditunjuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok. Fakta tersebut kurang dari target
minimal yang ditetapkan sebesar 65%. Hal ini tedadi karena para mahasiwa belum
punya cukup pengalaman menjelaskan naiad n2ap secara sistematis.
Untuk aspek kemauan dan
keberanian menjawab pertanyaan yang dlajuk-an oleh dosen dengan inisiatif
sendiri, hanya 2 orang mahasiswa mau dan berani menjawab pertauyaan dosen
dengan inisiatif sendiri. Fakta tersebut kurang dari target minimal yang
ditetapkan sebesar 10%. Hal ini tedadi karena mindset mahasiswa masih sebagai
pendengar ceramah dosen clan pencatat yang baik.
· Hasil
Pengembangan dan Pembahasan Siklus 2
Penerapan pendekatan (CTL)
pada siklus 2 menggunakan metode kerja kelompok dengan kegiatan pembuatan mind
map dan studi kasus yang dipadukan dengan metode presentasi hasil survey ke
koperasi tertentu. Peserta k-uliah sebanyak 31 orang. Hasil penerapan tindakan
siklus 2 untuk pertemuan pertama dapat diamati pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Hasil Penerapan CTL
pada Siklus 2
Aspek
|
Frekuensi
|
Waktu
|
Pencapaian
implementasi
Siklus 2
|
Keterangan
|
Keaktifan mahasiswa
|
|
|
19,35%
|
Sudah tercapai
|
mengajukan
|
6 orang
|
100 mt
|
(5/3 1 x
|
(melebihi target
|
pertanyaan dengan
inisiatif sendiri
|
|
|
100%
|
minimal 15%)
|
Ketepatan waktu
|
4
|
|
50%
|
Sudah tercapai
|
melakukan
eksplorasi (membuat
mind map,
mengerjakan kasus)
|
kelompok
|
45 mt
|
(4/8x 100%)
|
(sesuai target
minimal 50%)
|
Interaksi antar mahasiswa dalam kerja kelompok
|
17 orang
|
45 mt
|
4,84%
|
Sudah tercapai (melebihi target minimal 40%)
|
Kemampuan
|
6
|
|
75%
|
Sudah tercapai
|
mahasiswa membuat
mind map dan
c,
hubunga
hubunan antar
|
kelompok
|
45 mt
|
(-6/8x 100%)
|
(melebihi target
minimal 70%)
|
Ketepatan dalam menjelaskan mindmap dan hubungan
antar konsep
|
2 kelmpok
|
40 mt
|
66,67%
(=2/3x 100%)
|
Belum tercapai (kurang dari target minimal 80%)
|
Kemauan dan keberanian menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh dsen dengan inisiatif sendiri
|
3 orang
|
100 mt
|
9,06%
(=3/31x 100%)
|
Belum tercapai (kurang dari target minimal 15%)
|
Penerapan CTL pada siklus 2
menunjukkan bahwa aspek keaktifan mahasiswa mengajukan pertanyaan dengan
inisiatif sendiri sudah tercapai. Pada saat kelompok tertentu melakukan
presentasi mind inap dan pembahasan kasus tentang Perkembangan Koperasi
Indonesia serta presentasi basil survey ke koperasi, terjadi tanya jawab dan
diskusi menarik. Hal ini terjadi karena para mahasiswa tersebut tidak
sependapat dengan pemecahan kasus kelompok penyaji. Mereka juga mengharapkan
penjelasan lebih lanjut tentang basil survey ke koperasi,
Ditinjau dari aspek interaksi
mahasiswa dalam keija kelompok, ada 17 orang (54,84%) melakukan interaksi
secara intensif dalam kelompok, melebihi target minimal yang ditetapkan sebesar
40%. Hal ini berarti metode pemberian tugas dalam bentuk mind map dan diskusi
kelompok serta presentasi basil survey ke koperasi mendorong mahasiswa
berinteraksi secara intensif di dalam kelompok.
Untuk aspek kemampuan
mahasiswa membuat mind map dan hubungan antar konsep, ada 6 kelompok (75%) dari
total 8 kelompok diskusi yang dapat membuat mind map secara tepat. Fakta
tersebut melebihi target yang ditetapkan sebesar 70%. Para mahasiswa mulai
terbiasa menuangkan gagasannya dalam bentuk mind n7ap. Para mahasiswa mulai
mernaharni secara tetap tentang cara membuat mind map dan penyelesaian kasus
secara tepat.
Untuk ketepatan menjelaskan
mind map dan hubungan antar konsep, ternyata hanya 2 kelompok (50%) dari total
4 kelompok yang ditunjuk mempresentasikan basil kcija kelompok. Fakta tersebut
kurang dari target minimal yang ditetapkan sebesar 80%. Hal ini terjadi karena
para mahasiwa belum cukup mumpuni menjelaskan mind map secara sistematis.
Untuk aspek kemauan dan
keberanian menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen dengan inisiatif
sendiri, hanya 3 orang (9,06%) mahasiswa mau dan berani menjawab pertanyaan
dosen dengan inisiatif sendiri. Fakta tersebut kurang dari target minimal yang
ditetapkan sebesar 15%. Hat ini tedadi karena Mindset mahasiswa masih sebagal
pendengar ceramah dosen dan pencatat yang baik.
Tabel 7. Rangkuman Hasil
Pengembangan Semua Siklus
Aspek
|
Siklus I
|
Siklus H
|
||
|
Pertemuan I
|
Pertemuan II
|
Pertemuan I
|
Pertemuan II
|
Kcaktifan
|
15,625%
|
20%
|
19,35%
|
24,14%
|
mahasiswa
|
(target
|
(target
|
(target
|
(target
|
mengajukan
pertanyaan dengan
inisiatif sendiri
|
minimal 10%)
|
minimal 10%)
|
minimal 15%)
|
minimal 15%)
|
Ketepatan waktu
|
25%
|
37,5%
|
50%
|
50%
|
melakukan
|
(target
|
(target
|
(target
|
(target
|
eksplorasi
(membuat mind
map, mengerjakan
kasus)
|
minimal 40%)
|
minimal 40%)
|
minimal 50%)
|
minimal 50%)
|
Interaksi antar
|
46,875%
|
56,67%
|
54,84%
|
75,86%
|
mahasiswa dalam
|
(target
|
(target
|
(target
|
(target
|
kerja kelompok
|
minimal 20%)
|
minimal 20%)
|
minimal 40%)
|
minimal 40%)
|
Kemampuan
|
25%
|
62,5%
|
75%
|
75%
|
mahasiswa
|
(target
|
(target
|
{target
|
(target (tarcret
|
membuat
mind map clan
hubungan antar
konsep
|
minimal 50%)
|
minimal 50%)
|
minimal 70%)
|
minimal 70%)
|
Ketepatan dalam
|
50%
|
75%
|
66,67%
|
75%
|
menjelaskan
|
(target
|
(target
|
(target
|
(target
|
mind map dan
hubungan antar
konsep
|
minimal 65%)
|
minimal 65%)
|
minimal 80%)
|
minimal 80%)
|
Kernauan dan
|
6,25%
|
10%
|
9,06% -
|
13,79%
|
keberanian
|
(target
|
(target
|
(target
|
(target
|
menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh
closcri dengan
inisiatif sendiri
|
minimal 10%)
|
minimal 10%)
|
minimal 15%)
|
minimal 15%)
|
0 komentar:
Posting Komentar