Sabtu, 01 Februari 2014

PRO DAN KONTRA PENUTUPAN TERMINAL LEBAK BULUS

Diposting oleh Taty saeng G di 10.27
Penutupan Terminal Lebak Bulus menuai pro dan kontra oleh sejumlah Perusahaan Organda (PO) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Penutupan dilakukan karena terminal itu akan dijadikan Depo Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Selain terminal AKAP, Stadion Lebak Bulus juga akan dihancurkan untuk proyek MRT.

Sebagai penggantinya, DKI akan mengalihkan bus AKAP itu ke Terminal Kampung Rambutan dan terminal lainnya. Sedangkan stadion pengganti Lebak Bulus sudah disiapkan Stadion BMW.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya menunda penutupan Terminal Antarkota dan Antarprovinsi (AKAP) Lebak Bulus. Padahal, terminal khusus AKAP itu sedianya ditutup beberapa hari lalu.

Ada banyak alasan mengapa jokowi menunda penutupan. Meski menunda penutupan, proyek MRT jalan terus. Berikut ini hal yang membuat jokowi tunda penutupan terminal.
Jokowi tak kuasa melihat para pedangan terus melakukan protes terhadap rencana Pemprov DKI menutup terminal AKAP Lebak Bulus. Mereka terus melakukan unjuk rasa.

Para pedagang demo sejak 1 Januari 2013. Dengan membawa spanduk, mereka protes atas rencana jokowi membangun MRT.
“Kami mendukung program pemprov dalam pembuatan MRT, tapi kami diberikan tempat yang baru yang lebih layak,” ujar seorang orator yang menyampaikan aspirasinya, di Terminal Lebak Bulus, Senin (6/1).
“Lebak Bulus siapa yang punya, yang punya kita semua,” tambah sang orator sambil berteriak.

Suara kencang demo tolak penutupan terminal AKAP tidak hanya datang dari para pedagang, tapi juga para sopir. Mereka juga menolak keras. Akibat mereka demo, sejumlah loket pemesanan karcis juga terlihat tak melayani penjualan tiket.
“Loket (penjualan tiket) bus luar kota memang tutup. Tidak ada yang jual tiket,” ujar Iwan, salah satu Pengusaha Otobus (PO) Ramayana, saat ditemui di lokasi, Senin (6/1).
Kendati demikian, pelayanan penjualan tiket untuk bus dalam kota dan angkutan lainnya masih tetap beroperasi. Mereka menegaskan aksi ini bukan penolakan membangun MRT tapi karena solusi yang diberikan kurang memadai. Jokowi telah memerintahkan Dinas Perhubungan agar melakukan sosialisasi kembali. Dishub DKI juga diperintahkan untuk menyelesaikan persoalan di terminal agar penutupan berjalan lancar.
“Masak semuanya harus saya sendiri. Ya memang harus diberikan dong, didelegasikan, supaya semuanya kerja maksimal,” jelasnya.

Jokowi mengaku tidak memberi target sampai kapan penundaan ini berlangsung. Sebab, dia mengaku masih menunggu Dishub Jakarta menyelesaikan sosialisasi. jokowi menegaskan agar Dishub DKI melakukan pendekatan dengan cepat.

Protes sejumlah pengusaha bus, sopir dan pedagang, membuat Gubernur jokowi membatalkan sementara penutupan Terminal Lebak Bulus. Meski terminal tetap beroperasi, jokowi memastikan pekerjaan proyek angkutan massal Mass Rapid Transit (MRT) tetap berjalan.
“Tadi malam sudah kita hitung dan tidak berpengaruh. Meskipun ditunda kepentingan yang lebih besar, pembangunan MRT tetap tepat waktu,” jelas Jokowi.

Jokowi menegaskan secara keseluruhan batalnya penutupan itu tak terlalu mengganggu pekerjaan. Hanya saja, pembangunan stasiun dan depo MRT pastinya agak terlambat.

Ssumber: www.merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Taty Harlini Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos