Penutupan Terminal
Lebak Bulus menuai pro dan kontra oleh sejumlah Perusahaan Organda (PO) di
Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Penutupan dilakukan karena terminal itu akan
dijadikan Depo Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Selain terminal AKAP, Stadion
Lebak Bulus juga akan dihancurkan untuk proyek MRT.
Sebagai penggantinya, DKI akan mengalihkan bus
AKAP itu ke Terminal Kampung Rambutan dan terminal lainnya. Sedangkan stadion
pengganti Lebak Bulus sudah disiapkan Stadion BMW.
Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo akhirnya menunda penutupan Terminal Antarkota dan
Antarprovinsi (AKAP) Lebak Bulus. Padahal, terminal khusus AKAP itu sedianya
ditutup beberapa hari lalu.
Ada banyak alasan mengapa jokowi menunda
penutupan. Meski menunda penutupan, proyek MRT jalan terus. Berikut ini hal
yang membuat jokowi tunda penutupan terminal.
Jokowi tak kuasa melihat para pedangan terus
melakukan protes terhadap rencana Pemprov DKI menutup terminal AKAP Lebak
Bulus. Mereka terus melakukan unjuk rasa.
Para pedagang demo
sejak 1 Januari 2013. Dengan membawa spanduk, mereka protes atas rencana jokowi
membangun MRT.
“Kami mendukung program pemprov dalam pembuatan
MRT, tapi kami diberikan tempat yang baru yang lebih layak,” ujar seorang
orator yang menyampaikan aspirasinya, di Terminal Lebak Bulus, Senin (6/1).
“Lebak Bulus siapa yang punya, yang punya kita
semua,” tambah sang orator sambil berteriak.
Suara kencang demo
tolak penutupan terminal AKAP tidak hanya datang dari para pedagang, tapi juga
para sopir. Mereka juga menolak keras. Akibat mereka demo, sejumlah loket
pemesanan karcis juga terlihat tak melayani penjualan tiket.
“Loket (penjualan tiket) bus luar kota memang
tutup. Tidak ada yang jual tiket,” ujar Iwan, salah satu Pengusaha Otobus (PO)
Ramayana, saat ditemui di lokasi, Senin (6/1).
Kendati demikian,
pelayanan penjualan tiket untuk bus dalam kota dan angkutan lainnya masih tetap
beroperasi. Mereka menegaskan aksi ini bukan penolakan membangun MRT tapi
karena solusi yang diberikan kurang memadai. Jokowi telah memerintahkan Dinas
Perhubungan agar melakukan sosialisasi kembali. Dishub DKI juga diperintahkan
untuk menyelesaikan persoalan di terminal agar penutupan berjalan lancar.
“Masak semuanya harus saya sendiri. Ya memang
harus diberikan dong, didelegasikan, supaya semuanya kerja maksimal,” jelasnya.
Jokowi mengaku tidak memberi target sampai kapan
penundaan ini berlangsung. Sebab, dia mengaku masih menunggu Dishub Jakarta
menyelesaikan sosialisasi. jokowi menegaskan agar Dishub DKI melakukan
pendekatan dengan cepat.
Protes sejumlah
pengusaha bus, sopir dan pedagang, membuat Gubernur jokowi membatalkan sementara
penutupan Terminal Lebak Bulus. Meski terminal tetap beroperasi, jokowi
memastikan pekerjaan proyek angkutan massal Mass Rapid Transit (MRT) tetap
berjalan.
“Tadi malam sudah kita hitung dan tidak
berpengaruh. Meskipun ditunda kepentingan yang lebih besar, pembangunan MRT
tetap tepat waktu,” jelas Jokowi.
Jokowi menegaskan secara keseluruhan batalnya
penutupan itu tak terlalu mengganggu pekerjaan. Hanya saja, pembangunan stasiun
dan depo MRT pastinya agak terlambat.
Ssumber: www.merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar