Minggu, 21 Desember 2014

pengalaman magang diwarung Bakso

Diposting oleh Taty saeng G di 23.50

Warung “Bakso Pusaka 99” yang terletak disawangan adalah salah satu warung bakso yang ramai pengunjung. Dimana warung ini lebih mengandalkan rasa yang tiada duanya untuk kepuasan para pelanggannya. Namun dibalik itu semua, usaha Ibu Diyanti bukanlah semulus itu. Awal membuka usaha tahun 2000 Ibu Diyanti menjual bakso dengan gerobak bakso sepeda yang dimilikinya. Seiring berjalanya waktu, perlahan lahan Ibu Diyanti dapat bergeser dari gerobak sepeda menjadi gerobak motor yang sampai sekarang masih tetap jalan. Perlahan lahan usaha bakso Ibu Diyanti maju dan terus berkembang.

            Sampai sekarang ibu dari satu orang anak ini mempunyai dua warung bakso, yaitu “Warung Bakso Pusaka 99” didaerah Bojong Sari dan dengan nama warung yang sama di daerah sawangan permai yang baru berjalan 4 bulan.
Sekarang omset bersih yang dicapai per harinya dari warung bakso disawangan kurang lebih Rp 1.600.000 .

Alasan kenapa saya memilih magang diwarung bakso tersebut adalah karena beberapa hal, yaitu:
1.      Karena saya sebagai pecinta kuliner sekaligus pecinta dan penikmat bakso akut.
2.      Ramainya pengunjung membuat saya lebih tertantang untuk magang disini yaitu melayani pelanggan yang datang.
3.      Warung bakso tersebut dekat dari rumah.
4.      Warung bakso ini adalah warung bakso langganan saya.
5.      Omset yang didapatkan per harinya berkisar lumayan untuk usaha sejenis warung bakso.

1)      Kegiatan magang
a.       Kegiatan yang dilakukan pada saat magang
-          Melayani pembeli / pelanggan yang datang.
-          Membuatkan bakso kedalam mangkok dan mengantarnya ke meja pembeli.
b.      Karakter kewirausahaan yan dimiliki pemilik warung
Ibu Diyanti selaku pemilik “Warung Bakso 99” ini memiliki karakter seorang wirausaha, yaitu:
1.      Percaya diri
Pemilik sangat optimis dengan segala apa yang dilakukannya. Beliau yakin bahwa apa yang dilakukannya akan menuai hasil dari setiap kerja keras dan diiringi dengan ibadah.
2.      Pengambilan resiko
Tidak mudah putus asa. Setiap kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan didapatkannya dihadapi dengan tabah dan lapang dada. Beliau berpendapat “bahwa semua kegiatan yang kita lakukan akan ada resikonya. Masalah resiko tersebut dapat kita terima apa enggaknya itu tergantung cara pandang masing-masing orangnya. Jika kita ingin hasil yang maksimal itu berarti kita harus bersiap mendapatkan resiko yang tinggi”.
3.      Kempemimpinan
Mempunyai karakter sebagai seorang pemimpin. Dapat dlihat dari karyawannya yang beranggotakan 3 orang, bekerja dengan ulet dan tekun.

1)      Pembahasan tentang Marketing Mix, Penanganan resiko dan Keluhan Pelanggan
1.      Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
a.       Produk
Produk yang ditawarkan sebenarnya bukan hanya bakso. Ada mie ayam dan soto mie Bogor yang masing-masing dapat dicampur sesuai dengan selera.
ð  Bakso
-          Tepung sagu
-          Daging sapi
-          Daging kepala sapi
-          Urat
-          Bumbu penyedap rasa
-          dsb.
Untuk bahan bahan yang lain sebagai pelengkap bahan baku dibeli jadi dalam artian tidak dioalah sendiri.

b.      Harga
Harga bakso, mie ayam, soto mie bogor beragam. Harganya juga sangat terjangkau mulai dengan harga Rp 10.000 – Rp 13.000.
Dalam menentukkan harga, pemilik melihat keadaan pasar saat itu. Dimana jika harga-harga untuk bahan baku masih sewajarny maka harga dari produknya juga dihargai dengan wajar.

c.       Tempat
Warung “Bakso Pusaka 99” terletak dikomplek permukiman masyarakat yang ramai. Dengan tempat yang luas, aman dan nyaman menambah kepuasan pelanggan terhadpa warung tersebut.

d.      Promosi
Awal buka warung bakso tersebut, menawarkan promosi guna untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat. Promodi yang dilakukan adalah selama 10 hari sejak hari pertama buka diberi paket, yaitu dengan harga Rp 10.000 pembeli akan mendapat 1 mangkok bakso + teh botol.


2)      Kesimpulan
Dari hasil magang yang saya lakukan, saya dapat mengambil kesimpulan yaitu:
1.      Jiwa pantang meyerah harus ditanamkan sejak dini.
2.      Dalam hal berwirausaha tidak boleh merasa malu dan sungkan. Sebab jika kita punya rasa malu akan menghambat kita untuk berirausaha.
3.      Tegur sapa dan keramah tamaan sangat diperlukan dalam dunia wirausaha. Setiap pelanggan sebisa mungkin harus mendapatkan pelayanan yang terbaik.
4.      Kita harus siap menerima segala kemungkinan terburuk yang akan kita dapatka.
5.      Selalu berusaha yang diiringi dengan doa agar apa yang kita harapkan tercapi semaksimal mungkin.





0 komentar:

Posting Komentar

 

Taty Harlini Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos