Warung “Bakso Pusaka 99” yang terletak disawangan
adalah salah satu warung bakso yang ramai pengunjung. Dimana warung ini lebih
mengandalkan rasa yang tiada duanya untuk kepuasan para pelanggannya. Namun
dibalik itu semua, usaha Ibu Diyanti bukanlah semulus itu. Awal membuka usaha
tahun 2000 Ibu Diyanti menjual bakso dengan gerobak bakso sepeda yang
dimilikinya. Seiring berjalanya waktu, perlahan lahan Ibu Diyanti dapat
bergeser dari gerobak sepeda menjadi gerobak motor yang sampai sekarang masih
tetap jalan. Perlahan lahan usaha bakso Ibu Diyanti maju dan terus berkembang.
Sampai
sekarang ibu dari satu orang anak ini mempunyai dua warung bakso, yaitu “Warung
Bakso Pusaka 99” didaerah Bojong Sari dan dengan nama warung yang sama di
daerah sawangan permai yang baru berjalan 4 bulan.
Sekarang omset bersih yang dicapai per harinya dari
warung bakso disawangan kurang lebih Rp 1.600.000 .
Alasan kenapa saya memilih magang diwarung bakso
tersebut adalah karena beberapa hal, yaitu:
1.
Karena saya sebagai pecinta kuliner
sekaligus pecinta dan penikmat bakso akut.
2.
Ramainya pengunjung membuat saya lebih
tertantang untuk magang disini yaitu melayani pelanggan yang datang.
3.
Warung bakso tersebut dekat dari rumah.
4.
Warung bakso ini adalah warung bakso
langganan saya.
5.
Omset yang didapatkan per harinya
berkisar lumayan untuk usaha sejenis warung bakso.
1) Kegiatan
magang
a.
Kegiatan yang dilakukan pada saat magang
-
Melayani pembeli / pelanggan yang
datang.
-
Membuatkan bakso kedalam mangkok dan
mengantarnya ke meja pembeli.
b.
Karakter kewirausahaan yan dimiliki
pemilik warung
Ibu
Diyanti selaku pemilik “Warung Bakso 99” ini memiliki karakter seorang
wirausaha, yaitu:
1.
Percaya diri
Pemilik
sangat optimis dengan segala apa yang dilakukannya. Beliau yakin bahwa apa yang
dilakukannya akan menuai hasil dari setiap kerja keras dan diiringi dengan
ibadah.
2.
Pengambilan resiko
Tidak
mudah putus asa. Setiap kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan
didapatkannya dihadapi dengan tabah dan lapang dada. Beliau berpendapat “bahwa semua kegiatan yang kita lakukan akan
ada resikonya. Masalah resiko tersebut dapat kita terima apa enggaknya itu
tergantung cara pandang masing-masing orangnya. Jika kita ingin hasil yang
maksimal itu berarti kita harus bersiap mendapatkan resiko yang tinggi”.
3.
Kempemimpinan
Mempunyai
karakter sebagai seorang pemimpin. Dapat dlihat dari karyawannya yang beranggotakan
3 orang, bekerja dengan ulet dan tekun.
1) Pembahasan
tentang Marketing Mix, Penanganan resiko dan Keluhan Pelanggan
1.
Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
a.
Produk
Produk
yang ditawarkan sebenarnya bukan hanya bakso. Ada mie ayam dan soto mie Bogor
yang masing-masing dapat dicampur sesuai dengan selera.
ð Bakso
-
Tepung sagu
-
Daging sapi
-
Daging kepala sapi
-
Urat
-
Bumbu penyedap rasa
-
dsb.
Untuk
bahan bahan yang lain sebagai pelengkap bahan baku dibeli jadi dalam artian
tidak dioalah sendiri.
b.
Harga
Harga
bakso, mie ayam, soto mie bogor beragam. Harganya juga sangat terjangkau mulai
dengan harga Rp 10.000 – Rp 13.000.
Dalam
menentukkan harga, pemilik melihat keadaan pasar saat itu. Dimana jika
harga-harga untuk bahan baku masih sewajarny maka harga dari produknya juga
dihargai dengan wajar.
c.
Tempat
Warung
“Bakso Pusaka 99” terletak dikomplek permukiman masyarakat yang ramai. Dengan
tempat yang luas, aman dan nyaman menambah kepuasan pelanggan terhadpa warung
tersebut.
d.
Promosi
Awal
buka warung bakso tersebut, menawarkan promosi guna untuk memperkenalkan produk
mereka kepada masyarakat. Promodi yang dilakukan adalah selama 10 hari sejak
hari pertama buka diberi paket, yaitu dengan harga Rp 10.000 pembeli akan
mendapat 1 mangkok bakso + teh botol.
2) Kesimpulan
Dari hasil magang yang saya lakukan, saya dapat
mengambil kesimpulan yaitu:
1.
Jiwa pantang meyerah harus ditanamkan
sejak dini.
2.
Dalam hal berwirausaha tidak boleh
merasa malu dan sungkan. Sebab jika kita punya rasa malu akan menghambat kita
untuk berirausaha.
3.
Tegur sapa dan keramah tamaan sangat
diperlukan dalam dunia wirausaha. Setiap pelanggan sebisa mungkin harus
mendapatkan pelayanan yang terbaik.
4.
Kita harus siap menerima segala
kemungkinan terburuk yang akan kita dapatka.
5.
Selalu berusaha yang diiringi dengan doa
agar apa yang kita harapkan tercapi semaksimal mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar