REVIEW
PERANAN DINAS PENANANIAN MODAL, KOPERASI DAN PENGUSAHA
KECIL MENENGAH DALAM PENGELOLAAN DANA PINJAMAN
BERGULIR DI KABUPATEN DELI SERDANG
KECIL MENENGAH DALAM PENGELOLAAN DANA PINJAMAN
BERGULIR DI KABUPATEN DELI SERDANG
Oleh
Herry Syahrial
Saras
Mitha Ramadhan
HASIL
NAMA : TATY HARLINI MANURUNG
NPM : 28211269
HASIL
Hasil dijelaskan sebagai dampak jangka
panjang yang diinginkan dan diharapkan oleh Pemerintah dalam lingkar kebijakan
yang telah ditentukan. Adapun sasaran dari Program Dana Pinjaman bergulir
sendiri adalah sebagai berikut sesuai dengan yang tercantum dalam Laporan
perkembanan Pengelolaan Dana Perkembanga yang bersumber dari APBD Kabupaten Deli
Serdang. Mengembangkan koperasi melalui perkuatan modal usaha simpan pinjam
sehingga, akan berdampak pada peningkatan pelayanan koperasi kepad keutuhan anggota/ masyarakat.
Mengurangi ketergantungan
anggota koperasi/ masyarakat dari jeratan rentenir.
Membangun koperasi sebagai lembaga keuangan yang
handal sehingga akan dapat sejajar dengan lembaga keuangan lainnya. Mengembangkan usaha-usaha anggota
koperasi yang bergerakmpada sektor riil.
Manfaat yang diperoleh dari Program Dana
pinjaman bergulir tidak hanya dinikmati oleh anggota KSP/ USPKop saja sebagai
pengelola dana yang langsung dapat menikmati bila berhasil. KSP/ USP-kop
sebagai pengelola dana terutama dalam penyaluran kepada anggota-anggotanya,
juga akan mendapat imbas dari keberhasilan usaha anngotanya. Hal ini bisa
terlaksana bila KSP/USP-Kop juga melaksanakan penggiatan tabungan atau
simpanan.
****
Kesimpulan
Dari hasil penyajian data dan pembahasan
sebelumnya maka dapat disimpulkan, bahwa peranan Dinas PMK dan PKM Kabupaten
Deli Serdang dalam peng,elolaan dana pinjaman bergulir yang dimulai dari tahap
penyaluran, pembinaan, monitoring dan evaluasi hingga waktunya perguliran
kembali, telah dilaksanakan dengan baik walau terdapat banyak masalah yang
timbul dalam pelaksanaan tugas mereka penyaluran yang dilaksanakan diawali
dengan sosialisasi yang dilakukan saat kali selama masa perguliran. Setelah
sosialisasi, kemudian pengumpulan proposal penc,ajuan calon peserta program yang
nantinya akan diseleksi secara administrasi juga survey lapangan. KSP/ USP-kop
yang lulus seleksi selanjutnya akan diikutsertakan dalam pembuatan MoU sehingga
selanjutnya dana dapat dicairkan. Masalah yanc, terjadi dalam tahap penyaluran adalah
keterlambatan pengumpulan proposal yang sering terjadi sehingga menyalahi jadwal
yang seharusnya.
Tahap pembinaan yang dilakukan oleh Tim
Pokja dalam bentuk kunjungan kunjungan kelapangan dengan saat monitoring,
sehingga efisien waktu dan dana. Dan juga diktat yang diadakan sesekali. Proses
monitoring adalah tahap yang paling penting dalam pelaksanaan kebijakan agar perjalanan
dapat berjalan lancar dan masalah yang timbul dapat diantisipasi dengan segera.
Evaluasi menjadi proses akhir dalam analisis kebijakan
dengan tujuan untuk melihat pencapaian sasaran kebijakan dan dampak serta
penyimpangan dan masalah yang terjadi sehingga tdak terulang kembal untuk yang
berikutnya. Perguliran kembali pengembalian pokok telah dilaksanakan untuk tahun-tahun
selanjutnya.
****
SARAN
Pemerintah Daerah Deli Serdang
diharapkan dapat meningkatkan anggaran dalam APED untuk dana pinjaman bergulir
ini, sehingga tidak hanya koperasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan anggotanya
akan Modal, tapi juga jumlah koperasi yang berhak mendapat dana pinjaman
bergulir dapat bertambah. Kesulitan dalam pencairan dana operasional
menyebabkan pelaksanaan tugas oleh Tim Pokja mengalami hambatan terutama tugas
kunjungan ke lapangan karena memerlukan uang transport dan makan. Maka untuk itu
lebih baik dana operasional yang memang khusus untuk Program Dana Pinjaman
Bergulir yang berasal dari pembayaran jasa, sebaiknya dimasukkan ke rekening
salah sate bendahara Tim Pokja.
Dalam proses pembinaan yang ditakukan
dengan kunjungan ke -lapangan, memerlukan sumber daya dengan kualitas yang
baik, kemampuan dan wawasan yano, luas. Hal ini dikarenakan petugas tidak
mengetahui , sebelumnya pembinaan seperti apa dan pengetahuan apa yanng mereka yang
dibutuhkan sebelum datang ke koperasi yang bersangkutan. Oleh karena itu,
sebaiknya Dinas PMK dan PKM juga membuat diktat untuk anggota Tim Pokja.
Proses evaluasi sangat penting, karena
itu diharapkan agar Dinas PMK dan PKM dapat melaksanakan survey lebih laujut mengenai
seberapa besar pencapaian program sehingga diperoleh data yang jelas, tepat dan
akurat, daripada hanya gambaran deskriptif yang tidak dapat dibuktikan dengan
angkaangka.
Akhirnya diharapkan Dinas PMK dan PKM dapat
meningkatkan kerja samanya dengan pihakpihak yang berkepentingan dalam program
ini terutama KSP/ USPkop pengelola dana. Sehingga nantinya diharapkan sasaran
yang ingin dicapai dapat lebih berhasil
diraih.
****
3 komentar:
Kurang Lengkap
Tidak lengkap
Tidak lengkap
Posting Komentar