REVIEW
PENGEMBANGAN KOPERASI INDONESIA SUATU ORIENTASI DARI
KONDISI SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DALAM RANGKA GLOBAISASI
Oleh
Usman
Moonti
KOPERASI INDONESIA MASA MENDATANG DAN KESIMPULAN
NAMA : TATY HARLINI MANURUNG
NPM : 28211269
Koperasi
Indonesia Masa Mendatang
Era
globalisasi membawa perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan, khusunya
pada kehidupan ekonomi. Dengan semakin terbukanya pasar global maka para pelaku
ekonomi dituntut melakukan pembenahan terhadap kmerjanya dalam rangka memenuhi
kualitas produk dan jasa yang dikehendaki pasar. Koperasi sebagai salah satu.
pelaku ekonomi mau tidak mau akan berhadapan dalam persaingan yang semakin
ketat apa lagi penggerak utama dalam perdangan global didasarkan pada pada
paham kapitalisme (lbnoe Soejono : 1998)
Tujuh
peluang koperasi yaitu : Pertama, mutu perifikasi dari partisipasi anggota
dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan kontrol sehingga peran pemerintah
hanya sebagai facilitator dalam pengembangan koperasi. Kedua, peningkatan peran
koperasi dalam memacu pertumbuhan koperasi dengan menggerakkan sumber daya dan
informasi yang dapat diraih dalam lingkup swadaya dan swakarsa koperasi. Oleh
karena itu pertumbuhan ekonomi perlu dikaitkan dengan pertumbuhan bisnis
koperasi sehingga bisa muncul pertumbuhan ekonomi melalui pertumbuhan bisnis
koperasi. Ketiga, mutu cooperativism dalam koperasi perlu ditingkatkan antara
lain melalui pengembangan sumber daya manusia melalui gugus kendali inutu yang
memadai dari waktu ke waktu. Keempat, koperasi hams meraih brain gain yang
memadai untuk memacu kewirausahaan koperasi dan teknologi koperasi yang relevan
dengan kebutuhan anggota koperasi. Kelima, iklim bisnis perlu memberikan peluang
agar koperasi dapat berkembang dengan balk, antara lain melalui kemitraan
dengan perusahaan swasta dan BUMN yaitu meletakkan dasar sebagai subyek bukan
obyek karena itu aneka implikasi dari feodalisme kerja sama selama ini perlu
dihilangkan. Keenam, peluang bisnis bagi koperasi perlu dikembangkan dalam peta
bisnis yang pro pada kepentingan koperasi seperti dalam produksi, distribusi,
retail bisnis, impor dan ekspor. Sehubungan dengan hal itu maka aneka bisnis
yang dirasakan menggunting pemekaran jaringan binis koperasi perlu dihilangkan.
Ketujuh, Kondisi bisnis yang dipacu oleh koperasi yang memiliki kemampuan yang
semakin memadai dengan aneka bisnis di sektor formal dan informal.
****
KESIMPULAN
Koperasi
diyakini sebagai bangun usaha yang paling sesuai dengan ekonomi kerakyatan yang
mampu menciptakan kemakmuran dan keadilan bagi anggota yang berperan juga
sebagai pemilik.
Koperasi
di Indonesia menghadapi berbagai permasalahan dalam setiap komponen lingkungan
organisasi. Permasalahan tersebut saling berpengaruh sate sama lain. Untuk
keluar Bari pernasalahan, komponen-komponen tersebut hares cermat mengamati
atau mengoreksi dengan menciptakan budaya perusahaan yang diawali oleh
perubahan perilaku individu. Komitmen terhadap jati diri dengan dukungan
perubahan atmosfir lingkungan koperasi memungkinkan koperasi dapat menghadapi
masa depan dengan strategi, kebijakan, metode yang akan mengantarkan koperasi
sebagai pelaku ekonomi terbaik dalam pasar global.
****
Daftar
Pustaka
Syarifuddin
Baharsyah, (1997) Koperasi sebagai Jembatan emas Memberdayakan ekonomi
Kerakyatan, Koperasi Indonesia Menghadapi Abad 21. Jakarta: DEKOPIN.
Covey,
Stephen R., (1993) , The -7 Habits of Hight Effective People, New York : Simon
& Schuster Inc.
Hliczynski,
Andrezej A., David A. Buchanan (1991). Organizational Behavior
An
Introduction Text, Second Edition, New York: Printice Hall
M.J.
Kasiyanto, (1997) Koperasi Anak Lemah Mental, Koperasi Indonesia
MenghadapiAbad
ke-21, Jakarta: DEKOPIN.
Kohler,
John P, and Heskett L. James, (1997), Corporate Culture and Performance, Dampak
budaya kerja terhadap kinerja Jakarta: Penhallindo.
Munkner,
Hans H. (1997). Masa depan Koperasi. Terjemahan Djabaruddin Djohan: Bandung:
IKOPIN.
Munkner,
Hans H. (2001), Penemuan Kembali Koperasi dalam Kebijakan
Pembangunan.
Alih Bahasa Maria P.N., Jakarta :Yokama - PGI.
U. Sanurdin Natadirana,. (2002) Falsafah, Konsep dan Kebijakan Pendidikan
U. Sanurdin Natadirana,. (2002) Falsafah, Konsep dan Kebijakan Pendidikan
Koperasi.
20 Pokok Pemikiran tentang Pembangunan Koperasi.
Editor.
H. Rusidi dan Maman Suratman, Bandung: IKOPIN)
Ropke,
Jochen (2000), Ekonomi Koperasi : Teori dan Manajennen. Teriennahan Sri
Djatnika S. Armen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Salim
Siagian, (2001), Ekonomi rakyat dan sistem Ekonomi kerakyatan,
Manajemen
Usahawan No. 02. Thn XXX. Pebruari, hlm. 39.
0 komentar:
Posting Komentar